POTENSI GEOHIDROLOGI DAN PEMANFAATAN AIR TANAH DI WILAYAH JAKARTA UTARA DAN SEKITARNYA
Air merupakan sumberdaya alam yang terbatas me-nurut waktu dan tempat. Pengolahan dan pelesta-riannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan. Airtanah adalah salah satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup potensial untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.
PENDAHULUAN
Airtanah merupakan salah satu komponen dalam peredaran air di bumi yang dikenal sebagai siklus hidrologi. Dengan demikian airtanah adalah salah satu sumberdaya alam yang dapat diperbaharui, tetapi hal ini tidak berarti sumberdaya ini dapat dieks-ploitasi tanpa batas. Eksploitasi airtanah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap keseimbangan alam itu sendiri. Pengem-bangan sumber airtanah harus berdasar pada konsep pengawetan, yaitu memanfaatkan airtanah secara optimal, mencegah pemborosan dengan menjaga skala prioritas pemakaian dan menjaga kelestarian alam.
Air merupakan komponen yang sangat penting bagi kehidupan di muka bumi. Sirkulasi suplai air di bumi juga disebut siklus hidrologi. Siklus ini berawal dari sistem energi matahari yang merupakan energi yang berperan cukup penting bagi siklus hidrologi memancarkan energinya sehingga air yang berasal dari danau, rawa, sungai maupun dari laut secara tetap mengalami evaporasi menjadi uap air yang naik ke atmosfer. Angin akan mengangkut uap air pada jarak yang sangat jauh dan akan berkumpul membentuk awan, setelah mengalami jenuh akan berubah menjadi butiran-butiran air. Butiran air yang jatuh ke permukaan bumi juga disebut dengan hujan. Turunnya hujan ke bumi ini mengakhiri siklus hidrologi dan akan dimulai dengan siklus yang baru.
Di daerah Jakarta, Rencana Umum Tata Ruang DKI Jakarta tahun 1985 - 2005 telah menetapkan beberapa pusat pengembangan kawasan yang dinilai memiliki potensi dan nilai strategis. Kecederungan perkembangan terlihat terjadi di kawasan pantai utara karena memiliki posisi yang strategis. Sesuai dengan Keppres Nomor 17 tahun 1994, tentang REPELITA VI menetapkan Kawasan Pantura sebagai kawasan andalan.
GAMBARAN UMUM KOTA JAKARTA UTARA
Letak Geografis
Wilayah Jakarta Utara dengan luas daratan 154,01 Km2 dan luas Lautan 6,997,50 Km2 mempunyai batas – batas geografis sebagai berikut :
· Utara pada titik koordinat 106-20o-00oBT sampai dengan 06-10o-00o LS
· Timur berbatasan dengan Kali Bloncong dan Kali Ketapang Jakarta
· Selatan, Pedongkelan, sungai Begog – selokan Petukangan wilayah DKI, Kali Cakung
· Barat berbatasan dengan Jembatan Tiga, Kali Muara Karang dan Kali Muara Angke
Gambar 1 : Kondisi Ekisting Kawasan Pantura Jakarta Utara (Sumber BP Pantura)